Agar dapat memahami geografi, diperlukan konsep-konsep dasar
mengenai geografi itu sendiri, artinya memahami pengertian
istilah-istilah yang umum digunakan oleh geografi sebagai disiplin ilmu.
Konsep ini merupakan suatu hal yang abstrak berkenaan dengan gejala
nyata tentang geografi untuk mengungkapkan beberapa gejala, faktor atau
masalah, sehingga setiap kata mengandung arti tersendiri.
Banyak para ahli yang memberikan konsep-konsep tentang
geografi, sehingga perlu dibentuk konsep dasar bagi perkembangan
geografi di Indonesia. Untuk itu, diselenggarakan Seminar dan Lokakarnya
Ahli Geografi tahun 1998 yang menghasilkan kesepatan berupa 10 konsep
esensial geografi, yaitu sebagai berikut:1. Lokasi : Konsep lokasi menjadi ciri khusus ilmu pengetahuan geografi. Secara pokok,konsep lokasi dibedakan menjadi dua, sebagai berikut.
- Lokasi Absolut, Lokasi ini menunjukkan letak yang tetap terhadap sistem grid atau koordinat. Untuk menentukan lokasi ini, harus menggunakan letak secara astronomis, yaitu berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Letak absolut bersifat tetap dan tidak berubah. Contohnya adalah suatu titik berlokasi pada 3 °LS dan 130 °BT terdapat di Papua. Selama standar penghitungan astronomis masih digunakan,maka titik lokasi tersebut tidak akan berubah.
- Lokasi Relatif, Lokasi relatif sering disebut dengan letak geografis. Lokasi relatif sifatnya berubah-ubah dan sangat berkaitan dengan keadaan sekitarnya.
2. Konsep Jarak : Jarak berkaitan erat dengan lokasi,
dan dinyatakan dengan ukuran jarak lurus di udara yang mudah diukur pada
peta. Jarak dapat juga dinyatakan sebagai jarak tempuh, baik yang
berkaitan dengan waktu perjalanan yang diperlukan maupun dengan satuan
biaya angkutan. Jarak sebagai pemisah antara dua tempat bisa berubah
sesuai dengan perkembangan zaman.
3. Konsep Keterjangkauan : Keterjangkauan tidak selalu
berhubungan dengan jarak. Keterjangkauan lebih berhubungan dengan
kondisi medan yang berkaitan dengan sarana angkutan dan transportasi
yang digunakan. Keterjangkauan atau aksesibilitas suatu daerah yang
masih rendah lamakelamaan akan berubah menjadi lebih baik seiring dengan
perkembangan kemajuan perekonomian dan teknologi.
4. Konsep Morfologi : Bentuk permukaan bumi sebagai hasil proses alam dan hubungannya dengan aktivitas manusia.
5. Konsep Aglomerasi : Aglomerasi atau pemusatan
adalah kecenderungan persebaran penduduk yang bersifat mengelompok pada
suatu wilayah yang relatif sempit dan bersifat menguntungkan, karena
kesamaan gejala ataupun faktor-faktor umum yang menguntungkan.
6. Konsep Nilai Kegunaan : Manfaat suatu wilayah atau daerah mempuyai nilai tersendiri bagi orang yang menggunakannya.
7. Konsep Pola : Geografi mempelajari pola-pola,
bentuk, dan persebaran fenomena di permukaan bumi. Geografi juga
berusaha memahami makna dari pola-pola tersebut serta berusaha untuk
memanfaatkannya. Pola berkaitan dengan susunan, bentuk, dan persebaran
fenomena dalam ruang muka bumi.
8. Konsep Deferensiasi Areal : Suatu wilayah kaitannya
dengan wilayah lain. Wilayah di permukaan bumi memiliki perbedaan nilai
yang terdapat di dalamnya. Deferensiasai areal juga berakibat
terjadinya interaksi penduduk antarwilayah, misalnya mobilisasi
penduduk (transmigrasi, urbanisasi, imigrasi dan emigrasi), dan
pertukaran barang dan jasa.
9. Konsep Interaksi dan Interdependensi : Interaksi
adalah kegiatan saling memengaruhi daya, objek, atau tempat yang satu
dengan tempat lainnya. Setiap wilayah tidak dapat memenuhi kebutuhannya
sendiri, tetapi memerlukan hubungan dengan wilayah lain, sehingga
memunculkan adanya hubungan timbal balik dalam bentuk arus barang dan
jasa, komunikasi, persebaran ide, dan lain-lain.
10. Konsep Keterkaitan Keruangan : Keterkaitan
keruangan atau asosiasi keruangan adalah derajat keterkaitan persebaran
suatu fenomena dengan fenomena lain di suatu tempat atau ruang. Fenomena
yang dimaksud adalah fenomena alam dan fenomena kehidupan sosial.
Referensi :
Waluya,Bagja (2009). Memahami Geografi SMA / MA Kelas X Semester 1 dan 2. Jakarta :Armico
Endarto, D., Sarwono , & Prihadi, S. (2009). Nuansa geografi. Jakarta : Grahadi
Endarto, D., Sarwono , & Prihadi, S. (2009). Nuansa geografi. Jakarta : Grahadi
0 komentar:
Posting Komentar