Selasa, 18 Desember 2012

Potensi Bencana Alam di Indonesia

Posted by Asas CnC @rt On 16.52 1 comment
Indonesia merupakan salah satu negara di Asia tenggara yang memiliki 17.508 pulau. Letak astronomis Indonesia yaitu antara 6o LU-11o LS dan 95o BT- 141o BT. Secara geografis letak indonesia yaitu diantara samudra Hindia dan Samudra Pasifik, diantara benua Asia dan Australia. Berdasarkan letak itu pula, Indonesia bdapat dikatakan negara yang memiliki potensi bencana alam yang cukup besar. Hal ini tentu nya berdasarkan beberapa alasan.
Indonesia relatif rentan terhadap bencana, baik bencana geologi (gempa, gunung meletus, dan semburan
lumpur), oseonologis (banjir pasang), meteorologis (banjir, kekeringan, putingbeliung), maupun gabungannya (tsunami, tanah longsor, dan gelombang tinggi). Sebagian akibat proses alami yang tidak ada peran manusia, seperti gempa,gunung meletus, dan tsunami. Sebagian lagi akibat proses alami yang terkait dengan ulah manusia, baik secara langsung (seperti banjir, kekeringan, dan tanah longsor), maupun yang tidak langsung (seperti banjir pasang akibat penurunan permukaan tanah daerah pantai). Untuk mewaspadai potensi bencana, dua hal harus diperhatikan: perubahan global-lokal dan variabilitas fenomena alam. Membaca alam adalah memahami perubahan dan varibilitas itu untuk mengantisipasi kemungkinan adanya potensi bencana.


Negara Indonesia merupakan wilayah pertemuan 3 buah Lempeng yaitu Indo-australia, Eurasia dan Lempeng Pasifik serta Indonesia di Lalui oleh Jalur pegunungan aktif dunia yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Hal ini menyebabkan Indonesia merupakan termasuk jalur Ring of Fire atau cincin api pasifik dunia, yang merupakan jalur pegunungan aktif di Indonesi. Tidak heran jika Indonesia sering mengalami bencana alam baik berupa gempa bumi yang meliputi gempa tektonik dan gempa vulkanik.


Pulau Sumatera misalnya, Wilayah ini merupakan lempeng dari  Eurasia yang berinteraksi dengan lempeng Indo-Australia. Zona pertemuan kedua lempeng tersebut membentuk palung yang dikenal dengan nama zona tumbukan (subduksi), akibat benturan tersebut muncul sesar (patahan) pada wilayah ini yang menyayat pulau sumatera mulai dari Aceh hingga teluk Semangko, Provinsi Lampung kurang lebih sepanjang 1650km. Pergeseran sistem sesar ini sangat aktif dengan kecepatan sekitar 60mm/tahun yang akan menimbulkan fenomena alam seperti gempa bumi di sepanjang lintasannya. Tidak heran jika Zona pantai barat sumatera sering mengalami bencana alam seperti gempa bumi dan Tsunami.


Sementara di pulau Jawa, Laut jawa ditempatkan sebagai jalur pantura jawa sering diterjang gelombang pasang yang menyebabkan abrasi. Posisi Lempeng Tektonik yang berada pada selatan Pulau Jawa mengakibatkan daerah ini sangat potensial mengalami gempa bumi dan Tsunami. Pulau Jawa juga terdapat jalur pengunungan api yang aktif di Indonesia. Sumber jalur pegunungan api tersebar pada jalur tengah. Hal ini menyebabkan pada daerah ini sering terdapat aktivitas vulkanologi akibat gunung api aktif tersebut. Jadi tidak heran jika di Jawa banyak terdapat lahan subur. 

Pulau Sumatera dan Jawa adalah salah satu contoh wilayah rawan bencana di Indonesia. Wilayah , Irian, Maluku dan Sulawesi juga memiliki potensi bencana yang sama dengan Pulau Sumatera dan Jawa. Karena wilayah itu masih di lewati jalur pegunungan aktif dan pertemuan lempeng. Hanya Pulau Kalimantan yang dapat dibilang zona aman bencana gempa bumi dan Tsunami, karena daerah ini tidak di lalui jalur pegunungan aktif dan pertemuan lempeng. Namun demikian bukan meupakan hal yang tidak mungkin wilayah ini dapat dikatakan aman dari bencana alam. Kalimantan sering terjadi banjir karena wilayah ini terdapat banyak sungai dan Tiga sungai besar yang salah satu nya yaitu sungai terluas di Indonesia. Hal ini juga yang menyebabkan pada Wilayah ini tidak cocok untuk perkebunan dan pertanian dikarenakan wilayah ini banyak terdapat rawa-rawa.

Kesimpulannya dimanapun kita berada bencana alam selalu dekat dengan kita. Hanya saja masing-masiing wilayah memiliki potensi yang berbeda. Untuk itu diperlukan peran pemerintah daerah untuk mensosialisasikan potensi bencana pada daerahnya. Sehingga penduduk "awam" dapat memahami seberapa potensial nya wilayah tempat tinggalnya terhadap bencana yang dpat mengintai sewaktu-waktu. Jika hal ini sudah terlaksana maka kita sebagai penduduk Indonesia dapat melakukan mitigasi bencana. Hal ini tentunya diharapkan peran dari seluruh pihak demi tercapainya tujuan bersama.



Referensi

1 komentar:

  1. menarik sekali.
    mengandung info yang menarik.
    kunjungi kami di BUKITTINGGI MANINJAU

    BalasHapus