Minggu, 30 Desember 2012

Kalimantan Selatan

Posted by Asas CnC @rt On 20.29 No comments
Kalimantan Selatan
—  Provinsi  —
Lambang Kalimantan Selatan
Moto: Haram Manyarah Waja Sampai Kaputing
(Bahasa Banjar: Tetap bersemangat dan kuat seperti baja dari awal sampai akhir)
Peta lokasi Kalimantan Selatan
Negara  Indonesia
Hari jadi 14 Agustus 1950
Ibu kota Banjarmasin
Koordinat 5º 20' - 1º 10' LS
114º 0' - 117º 40' BT
Pemerintahan
 - Gubernur Drs. H. Rudy Ariffin
 - DAU Rp504.876.152.000,- (2011)[1]
Luas
 - Total 36.985 km2
Populasi (2010 [2])
 - Total 3.626.616
 Kepadatan 98,1/km²
Demografi
 - Suku bangsa Banjar (76,34%), Jawa (13,14%), Bugis (2,45%), Madura (1,22%), Dayak Meratus (1,20%) [3]
 - Agama Islam (96,67%), Kristen (1,32%), Katolik (0,44%), Hindu (0,44%), Buddha (0,32%) [4]
 - Bahasa Bahasa Indonesia (id), Bahasa Banjar (bjn), Bahasa Bakumpai (bkr), Bahasa Bukit (bvu), Bahasa Dusun Deyah (dun), Bahasa Maanyan (mhy)
Zona waktu WITA
Kabupaten 11
Kota 2
Kecamatan 138
Desa/kelurahan 1.958
Lagu daerah Ampar-ampar Pisang
Situs web www.kalselprov.go.id
 
Kalimantan Selatan adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pulau Kalimantan. Ibu kotanya adalah Banjarmasin.
Provinsi ini mempunyai 11 kabupaten dan 2 kota. DPRD Kalimantan Selatan dengan surat keputusan No. 2 Tahun 1989 tanggal 31 Mei 1989 menetapkan 14 Agustus 1950 sebagai Hari Jadi Provinsi Kalimantan Selatan. Tanggal 14 Agustus 1950 melalui Peraturan Pemerintah RIS No. 21 Tahun 1950, merupakan tanggal dibentuknya provinsi Kalimantan, setelah pembubaran Republik Indonesia Serikat (RIS), dengan gubernur Dokter Moerjani. Penduduk Kalimantan Selatan berjumlah 3.626.616 jiwa (2010).[5]

Sejarah

Kawasan Kalimantan Selatan pada masa lalu merupakan bagian dari 3 kerajaan besar yang pernah memiliki wilayah di daerah ini, yakni Kerajaan Negara Daha, Negara Dipa, dan Kesultanan Banjar.

Kondisi dan sumber daya alam

Geografi

Secara geografis, Kalimantan Selatan berada di bagian tenggara pulau Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian barat dan pantai timur, serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di tengah.

Keanekaragaman hayati

Kalimantan Selatan terdiri atas dua ciri geografi utama, yakni dataran rendah dan dataran tinggi. Kawasan dataran rendah kebanyakan berupa lahan gambut hingga rawa-rawa sehingga kaya akan sumber keanekaragaman hayati satwa air tawar. Kawasan dataran tinggi sebagian masih merupakan hutan tropis alami dan dilindungi oleh pemerintah.

Sumber Daya Alam

Kehutanan: Hutan Tetap (139.315 ha), Hutan Produksi (1.325.024 ha), Hutan Lindung (139.315 ha), Hutan Konvensi (348.919 ha) Perkebunan: Perkebunan Negara (229.541 ha) Bahan Galian: batu bara, minyak, pasir kwarsa, biji besi, dll[6]

Kependudukan

Suku bangsa

Kelompok etnik di Kalimantan Selatan menurut Museum Lambung Mangkurat, antara lain:[7]
  1. Orang Banjar Kuala, di daerah Banjarmasin sampai Martapura[8]
  2. Orang Banjar Batang Banyu, di daerah Margasari sampai Kelua
  3. Orang Banjar Pahuluan, di daerah Tanjung sampai Pelaihari (luar Martapura)
  4. Suku Bukit, di daerah Dayak Pitap, Haruyan Dayak, Loksado, Harakit, Paramasan, Bajuin, Riam Adungan, Sampanahan, Hampang, Bangkalan Dayak
  5. Suku Berangas, di daerah Berangas, Ujung Panti, Lupak, Aluh Aluh
  6. Suku Bakumpai, di daerah Bakumpai, Marabahan, Kuripan, Tabukan
  7. Suku Maanyan, di daerah Maanyan Warukin, Maanyan Pasar Panas, Maanyan Juai (Dayak Balangan), Dayak Samihim
  8. Suku Abal, di daerah Kampung Agung sampai Haruai
  9. Suku Dusun Deyah, di kecamatan Muara Uya, Upau dan Gunung Riut
  10. Suku Lawangan, di desa Binjai, Dambung Raya
  11. Orang Madura Madurejo, di desa Madurejo, Mangkauk
  12. Orang Jawa Tamban, di daerah Tamban, Barito Kuala
  13. Orang Cina Parit, di daerah Pelaihari
  14. Suku Bajau, di daerah Semayap, Tanjung Batu
  15. Orang Bugis Pagatan, di daerah Pagatan
  16. Suku Mandar, di daerah pesisir pulau Laut dan pulau Sebuku
Selain ke-16 suku tersebut, terdapat juga Suku Bali (di desa Barambai, Sari Utama), Suku Sunda di desa Hegar Manah, dan suku asal NTB dan NTT di Unit Pemukiman Transmigrasi.
Suku Bangsa di Kalimantan Selatan (dalam sensus belum disebutkan beberapa suku kecil yang merupakan penduduk asli), yaitu:[9]
Nomor Suku Bangsa Jumlah Konsentrasi
1 Suku Banjar 2.271.586 76,34%
2 Suku Jawa 391.030 13,14%
3 Suku Bugis 73.037 2,45%
4 Suku Madura 36.334 1,22%
5 Suku Bukit (Dayak Meratus) 35.838 1,20%
6 Suku Mandar 29.322 0,99%
7 Suku Bakumpai (Dayak Bakumpai) 20.609 0,69%
8 Suku Sunda 18.519 0,62%
9 Suku Betawi 1.113 0,04%
10 Suku Minangkabau 989 0,03%
11 Suku Banten 196 0,01%
12 Suku-suku lainnya 96.867 3,26%
Kelompok etnik berdasarkan urutan keberadaannya di Kalimantan Selatan adalah:
  1. Austrolo-Melanosoid (sudah punah)
  2. Dayak (rumpun Ot Danum)
  3. Suku Dayak Bukit
  4. Suku Banjar (1526)
  5. Suku Bajau, Suku Bugis (1750) dan Suku Mandar
  6. Suku Jawa dan Suku Madura
  7. Etnis Tionghoa-Indonesia dan Etnis Arab-Indonesia[10][11][12][13]
  8. Etnis Eropa (1860-1942), umumnya sudah kembali ke Eropa[14]

Bahasa

Bahasa yang digunakan dalam keseharian adalah bahasa daerah, yakni bahasa Banjar yang memiliki dua dialek besar, yakni dialek Banjar Kuala dan dialek Banjar Hulu. Di kawasan Pegunungan Meratus, dituturkan bahasa-bahasa dari rumpun Dayak, seperti bahasa Dusun Deyah, bahasa Maanyan, bahasa Lawangan dan bahasa Bukit.

Agama

Mayoritas penduduk Kalimantan Selatan beragama Islam. Suku Banjar yang mendiami sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan menganut Agama Islam, demikian pula Suku Dayak Bakumpai di daerah aliran Sungai Barito. Suku Bukit di kawasan Pegunungan Meratus umumnya masih mempertahankan Kepercayaan Kaharingan dan sebagian lainnya menganut Agama Kristen. Suku Dayak Maanyan Warukin di Kabupaten Tabalong dan Samihim di Kabupaten Kotabaru mayoritas beragama Kristen, sementara Suku Dayak Dusun Balangan di Kecamatan Halong menganut agama Buddha.

Pemerintahan

Daftar Kabupaten dan Kota

Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dengan motif Rumah Bubungan Tinggi. Kawasan ini dahulu lokasi rumah Residen Belanda yang dinamakan Kampung Amerongan
No. Kabupaten/Kota Ibu kota Jumlah Kecamatan Jumlah Desa
1 Kabupaten Balangan Paringin 8 152
2 Kabupaten Banjar Martapura 19 288
3 Kabupaten Barito Kuala Marabahan 17 200
4 Kabupaten Hulu Sungai Selatan Kandangan 11 148
5 Kabupaten Hulu Sungai Tengah Barabai 11 169
6 Kabupaten Hulu Sungai Utara Amuntai 10 219
7 Kabupaten Kotabaru Kotabaru 20 197
8 Kabupaten Tabalong Tanjung 12 131
9 Kabupaten Tanah Bumbu Batulicin 10 135
10 Kabupaten Tanah Laut Pelaihari 11 135
11 Kabupaten Tapin Rantau 12 131
12 Kota Banjarbaru Banjarbaru Kota 5 50
13 Kota Banjarmasin Banjarmasin 5 20
Kantor Gubernur Kalimantan Selatan dengan motif Rumah Bubungan Tinggi. Pada jalan raya di depannya terletak tugu batu 0 km Banjarmasin
Kantor Residen Belanda di Kampung Amerong (sekarang lokasi Kantor Gubernur Kalsel)
Provinsi Kalimantan Selatan dipimpin oleh seorang gubernur yang dipilih dalam pemilihan secara langsung bersama dengan wakilnya untuk masa jabatan 5 tahun. Gubernur selain sebagai pemerintah daerah juga berperan sebagai perwakilan atau perpanjangan tangan pemerintah pusat di wilayah provinsi yang kewenangannya diatur dalam Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 dan Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2010.
Sementara hubungan pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota bukan subordinat, masing-masing pemerintahan daerah tersebut mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Daftar gubernur

Mulai dari 1945-1957 gubernur mengepalai provinsi Kalimantan
No. Foto Nama Dari Sampai Keterangan
1. Pangeran Moh. Noor.jpg Ir. Pangeran Muhammad Noor 2 September 1945 1950  
2. Dr-Moerdjani.jpg dr. Moerdjani 14 Agustus 1950 1953  
3. - Mas Subarjo 1953 1955  
4. RTA Milono.jpg Raden Tumenggung Arya Milono 1955 1957  

Selanjutnya tahun 1957 provinsi Kalimantan diwarisi oleh Provinsi Kalimantan Selatan yang tetap beribukota di Banjarmasin.
No Foto Nama Mulai Jabatan Akhir Jabatan Keterangan
1.
Syarkawi 1957 1959  
2.
Maksid 1959 1963  
3.
Abu Jahid Bastomi 1963 1963  
4.
Aberani Sulaiman 1963 1968  
5.
Jamani 1968 1970 [15]
6.
Subarjo Sosroroyo 1970 1980  
7.
Mistar Cokrokusumo 1980 1984  
8.
Muhammad Said 1984 1995  
9.
Gusti Hasan Aman 1995 2000  
10. Sjachriel Darham.jpg Sjachriel Darham 2000 Maret 2005  
11.
Tursandi Alwi Maret 2005 5 Agustus 2005 Penjabat Gubernur
12.
Rudy Ariffin 5 Agustus 2005 4 Agustus 2010 periode pertama
5 Agustus 2010 sekarang periode kedua

Perwakilan

Berdasarkan Pemilu Legislatif 2009, Kalimantan Selatan mengirimkan 11 wakil ke DPR RI dari dua daerah pemilihan dan empat wakil ke DPD. Sedangkan untuk DPRD Kalimantan Selatan tersusun dari perwakilan sepuluh partai, dengan perincian sebagai berikut:

Pendidikan

Perekonomian

Tenaga kerja

Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Pada bulan Februari 2012 tercatat sebanyak 38,20 persen tenaga kerja diserap sektor pertanian. Sektor perdagangan adalah sektor kedua terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, yaitu sebesar 20,59 persen. Status pekerja di Kalimantan Selatan masih didominasi oleh pekerja yang bekerja di sektor informal. Pada Februari 2012 sebanyak 63,20 persen adalah pekerja di sektor informal. Sebagian besar dari pekerja tersebut berstatus berusaha sendiri (19,66 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap (18,92 persen) serta pekerja bebas dan pekerja tak dibayar (24,61 persen). Pekerja di sektor formal tercatat sebanyak 36,80 persen yaitu terdiri dari pekerja dengan status buruh/karyawan (33,35 persen) dan status berusaha dibantu dengan buruh tetap (3,45 persen).[16]

Pertanian & Perkebunan

Hasil utama pertanian adalah padi, di samping jagung, ubi kayu dan ubi jalar. Sedangkan buah-buahan terdiri dari jeruk, pepaya, pisang, durian, rambutan, kasturi dan langsat.[17] Untuk perkebunan adalah kelapa sawit.

Industri

Industri di Kalimantan Selatan didominasi oleh industri manufaktur mikro dan kecil, disusul oleh industri manufaktur besar dan sedang.[18] Sampai pada tahun 2010, jumlah unit usaha berjumlah 60.432 unit, meningkat 10,92% dibandingkan pada tahun 2009.[19]

Jasa

Pertambangan

Pertambangan didominasi batu bara, di samping minyak bumi, emas, intan, kaloin, marmer, dan batu-batuan.[17]

Ekspor & Impor

Keuangan & Perbankan

Ditinjau kinerjanya pada tahun 2009, perbankan di Kalimantan Selatan mencatat pertumbuhan yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya sebagai imbas krisis finansial global. Namun demikian beberapa indikator masih mencatat pertumbuhan yang positif. Volume usaha perbankan (asset) Kalsel tumbuh 13,3% dari akhir tahun 2008 sehingga mencapai Rp21,24 triliun. Pertumbuhan asset ini terutama ditopang oleh pertumbuhan kredit dan DPK.
Dana masyarakat yang dihimpun perbankan Kalsel pada akhir tahun 2009 mencapai Rp18,33 triliun atau tumbuh 13% (y-o-y). seluruh jenis rekening dalam bentuk giro, tabungan, maupun deposito menunjukkan pertumbuhan yang positif yakni masing-masing sebesar 10,51% (y-o-y), 17% (y-o-y), dan 5,86% (y-o-y).
Sementara itu dari sisi penyaluran kredit, pada akhir Desember 2009 jumlah kredit yang disalurkan mencapai Rp13,95 triliun atau tumbuh 16% (y-o-y). pertumbuhan kredit ini terutama ditopang oleh kredit konsumsi dan kredit investasi yang tumbuh cukup tinggi yakni sebesar 24,81% (y-o-y) dan 30,42% (y-o-y).
Dengan perkembangan tersebut, fungsi intermediasi perbankan yang dicerminkan oleh rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) pada tahun 2009 menunjukkan peningkatan yaitu dari 74% di tahun 2008 menjadi 75,7%. Sementara itu, berkat kerja keras semua pihak yang berwenang, resiko kredit di tahun 2009 terjaga pada level yang aman yakni dengan rasio NPL sebesar 2,14% lebih rendah dari rasio NPL pada akhir tahun 2008 yang mencapai 4,76%.[20]
Jumlah lembaga perbankan di Kalimantan Selatan terdiri dari 15 bank umum konvensional, 6 bank umum syariah, 24 bank perkreditan rakyat (BPR) serta 1 BPR Syariah, dengan jaringan sebanyak 196 kantor, dan dukungan 123 ATM.[17]

Transportasi

Pariwisata dan peninggalan sejarah

Banjarmasin

Banjarbaru

Banjar

Barito Kuala

Hulu Sungai Selatan

Hulu Sungai Tengah

Hulu Sungai Utara

Tapin

Kotabaru

Tanah Laut

Tanah Bumbu

Tabalong

Olahraga

Musik

Tarian tradisional

Secara garis besar seni tari dari Kalimantan Selatan adalah dari adat budaya etnis Banjar dan etnis Dayak. Tari Banjar berkembang sejak masa Kesultanan Banjar dan dipengaruhi oleh budaya Jawa dan Melayu, misalnya Tari Japin dan Tari Baksa Kembang.

Rumah Adat

Rumat adat Kalimantan Selatan, khususnya dari etnis Banjar adalah Rumah Banjar dan ikon utamanya adalah Bubungan Tinggi.

Makanan dan Minuman

Setiap kawasan di Kalimantan Selatan, memiliki makanan sebagai ciri-ciri khas daerah, seperti daerah Hulu Sungai Selatan dengan dodol kandangan-nya, Barabai dengan apam dan kacang jaruk, Amuntai dengan kuliner dari daging itik, dan Binuang dengan olahan pisang sale yang disebut rimpi, Soto Banjar, Sate Itik, Nasi Kuning, dan lain-lain.

Pers dan media

Bahasa Daerah

Daerah Pemilihan DPR RI 2009

Daerah Pemilihan DPR RI tahun 2009 (Bahasa Melayu: Kawasan Parlemen) adalah:
Daerah Pemilihan Nama Jumlah kursi
Kalimantan Selatan 1 Habib Aboe Bakar Alhabsyi[21][22]
Ismet Ahmad[22]
Taufiq Effendi
6 kursi
Kalimantan Selatan 2 Gusti Iskandar Sukma Alamsyah[22]
Abadi Noor Supit
Aditya Mufti Arifin[22]
Bahrudin Syarkawie[22]
5 kursi
  1. Kalimantan Selatan 1: Banjar, Barito Kuala, Tapin, Tabalong, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara
  2. Kalimantan Selatan 2: Kota Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru

Dewan Perwakilan Daerah

Anggota Dewan Perwakilan Daerah yang berasal dari Kalimantan Selatan adalah:
  • Adhariani[22]
  • Gusti Farid Hasan Aman[22]
  • Habib Hamid Abdullah[22]
  • Mohammad Sofwat Hadi[22]

Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan 2009

Daerah Pemilihan DPRD Kalimantan Selatan (Bahasa Melayu: Dewan Undangan Negeri) adalah:
Nomor Daerah Jumlah kursi
Kalimantan Selatan 1 Banjarmasin 10 kursi
Kalimantan Selatan 2 Banjar, Banjarbaru 10 kursi
Kalimantan Selatan 3 Barito Kuala 5 kursi
Kalimantan Selatan 4 Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah 10 kursi
Kalimantan Selatan 5 Hulu Sungai Utara, Balangan, Tabalong 8 kursi
Kalimantan Selatan 6 Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru 12 kursi

Seni dan Budaya

Gedung Sultan Suriansyah tempat pementasan budaya Kal-Sel.

Seni Karawitan

  1. Gamelan Banjar
  2. Musik Panting (suku Banjar)
  3. Musik Kangkurung/Kukurung (suku Dayak Bukit)
  4. Musik Bumbung
  5. Musik Kintung
  6. Musik Kangkanong
  7. Musik Salung
  8. Musik Suling
  9. Musik Bambang
  10. Musik Masukkiri (suku Bugis)

Teater tradisional dan wayang

Tarian

Tarian suku Banjar:
Tarian suku Dayak Bukit:
  • Tari Tandik Balian
  • Tari Babangsai (tarian ritual, penari wanita)
  • Tari Kanjar (tarian ritual, penari pria)

Lagu

Lagu Daerah suku Banjar antara lain:

Rumah Adat

Pakaian Adat

  • Pakaian Pengantin Suku Banjar ada 4 jenis, yaitu:
    • Pengantin Bagajah Gamuling Baular Lulut
    • Pengantin Baamar Galung Pancar Matahari
    • Pengantin Babaju Kun Galung Pacinan
    • Pangantin Babaju Kubaya Panjang
  • Pakaian Pemuda-pemudi ada 2 jenis, yaitu:

Pariwisata dan peninggalan sejarah

Rujukan

  1. Feuilletau de Bruyn, W.K.H.; Bijdrage tot de kennis van de Afdeeling Hoeloe Soengai, (Zuider a Ooster Afdeeling van Borneo), 19--.
  2. Broersma, R.;Handel en Bedrijf in Zuiz Oost Borneo, S'Gravenhage, G. Naeff, 1927.
  3. Eisenberger, J.; Kroniek de Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo, Bandjermasin, Drukkerij Lim Hwat Sing, 1936.
  4. Bondan, A.H.K.; Suluh Sedjarah Kalimantan, Padjar, Banjarmasin, 1953.
  5. Ras, J.J.; Hikajat Bandjar, A study in Malay Histiography, N.V. de Ned. Boeken, Steen Drukkerij van het H.L. Smits S'Graven hage, 1968.
  6. Heekeren, C. van.; Helen, Hazen en Honden Zuid Borneo 1942, Den Haag, 1969.
  7. Riwut, Tjilik; Kalimantan Memanggil, Penerbit Endang, Djakarta.
  8. Saleh, Idwar; SEJARAH DAERAH TEMATIS Zaman Kebangkitan Nasional (1900-1942) di Kalimantan Selatan, Depdikbud, Jakarta, 1986.
  9. M. P. Lambut, Kalimantan Selatan (Indonesia). Inspektorat, Mewujudkan good governance di Kalimantan Selatan: kumpulan pikiran urang Banua, PT LKiS Pelangi Aksara, 2007, ISBN 979-3381-26-4, 9789793381268

Pranala luar

Referensi

  1. ^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.
  2. ^ "Sensus Penduduk 2010". Diakses pada 8 April 2012.
  3. ^ "INDONESIA: Population and Administrative Divisions" (PDF). The Permanent Committee on Geographical Names. 29 Desember 2003.
  4. ^ "Sensus Penduduk 2010 - Penduduk Menurut Wilayah dan Agama Yang Dianut". Diakses pada 8 April 2012.
  5. ^ "Sensus Penduduk 2010". Diakses pada 8 April 2012.
  6. ^ Buku Pintar Edisi 38
  7. ^ (Sumber: Peta alam dan foto kelompok etnik Kalimantan Selatan, Museum Lambung Mangkurat, nomor 11 s/d 16 adalah suku pendatang dari luar Kalimantan)
  8. ^ karena letaknya yang strategis orang Banjar Kuala menyebar ke sekitar sungai Barito dan pesisir Kalimantan lainnya
  9. ^ Sumber: Badan Pusat Statistik - Sensus Penduduk Tahun 2000
  10. ^ Foreign Orientals in the Netherlands Indies, 1920
  11. ^ Chinese and Peranakan in the Indonesian archipelago, 1920
  12. ^ Chinese in urban and rural Indonesia, ca 1940
  13. ^ Location of Chinese officers in the Netherlands Indies, 1867
  14. ^ Europeans (including Japanese) in the outer islands, 1920
  15. ^ Silsilah Muhammad Yamani
  16. ^ Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Februari 2012. Badan Pusat Statistik Kalsel.
  17. ^ a b c Provinsi Kalimantan Selatan - Ekonomi. Bank Sentral Republik Indonesia. Diakses pada 21 November 2012
  18. ^ Usaha Manufaktur Kalsel Naik 4,66 Persen. Radar Banjarmasin, 21 September 2012. Diakses pada 5 Oktober 2012
  19. ^ Laju Pertumbuhan Industri Tahun 2009-2010. BPS Kalsel. Diakses pada 5 Oktober 2012
  20. ^ Perbankan. www.kalselprov.go.id. Diakses pada 5 Oktober 2012
  21. ^ www.aboebakar.info
  22. ^ a b c d e f g h i (Indonesia) Santoso, F. Harianto (2010). Wajah DPR & DPD 2009-2014: latar belakang pendidikan dan karier. Penerbit Buku Kompas. ISBN 9797094715.ISBN 9789797094713

0 komentar:

Posting Komentar